September 22, 2012

DIAGNOSE 1# (Mencari Tahu Apa yang Perlu)

Ini adalah alur pertama untuk membuat suatu Outbound atau Training.

# Diagnose #
untuk membuat Training yang baik dan tepat serta berdampak bagi peserta, maka perlu untuk memahami terlebih dahulu apa yang diperlukan oleh peserta, atau klien.
Mengapa?? karena kita perlu tahu dulu informasi-informasi yang sesuai untuk memberikan outbound atau training yang tepat. Seperti kita mau pergi jalan-jalan, kita perlu tahu berbagai hal tentang kondisi cuaca, lingkungan, kemacetan, kemana akan pergi. Informasi ini nantinya akan kita gunakan untuk menyesuaikan apa yang perlu disiapkan. Perlu payung kah? pakai mobil atau motor atau naik bus kah? bawa baju tebal atau tipis, dan sebagainya.

Demikian pula informasi tentang klien, membantu kita untuk menentukan apa yang bisa kita berikan untuk klien. Sekaligus menentukan apa kebutuhan klien dan menyesuaikan dengan kemampuan kita sebagai trainer.

Sama seperti jika kita penjual kue ulang tahun. maka ketika ada pelanggan mau memesan kue, kita akan bertanya kue seperti apa, dihias kayak apa, seharga berapa, atau lainnya?

Jadi sudah paham pentingnya. Kita perlu tahu apa kebutuhan dan maunya klien untuk menentukan apa yang akan diberikan untuk klien, sehingga kita bisa mengatur strategi yang tepat.

informasi-informasi yang perlu didapatkan dari klien, antara lain
# Analisis Kebutuhan (analisis masalah, analisis tujuan)
# Latar Belakang Peserta (asal, status, jumlah, dll)
# Kondisi Klien
# Biaya yang disepakati
# Tempat yang disepakati
# dan lain-lain

mari kita cek satu per satu ..

1. Analisis Kebutuhan
dalam bahasa yang lebih terkenal yaitu Need Assesment. mencari tahu apa masalah yang dihadapi oleh klien atau tim-nya. Yang pertama cari tahu apa tujuan klien. Misal ada klien minta fasilitasi outbound.
Cari tahu dulu apa tujuan klien. apakah untuk refreshing, apakah untuk upgrading tim, apakah untuk meningkatkan kekompakan, atau untuk tujuan lain.
Tentu tujuan ini akan beda antar satu klien dengan klien yang lainnya. misal mereka ingin pelatihan dalam bentuk outbound, keinginan mereka pun beda-beda. ada yang ingin tentang leadership, team building, loyalitas, dan lain sebagainya.
Nah, kita harus tahu apa tujuan mereka meminta fasilitasi outbound.
Need Assesment perlu didalami lagi untuk mengetahui mengapa klien minta fasilitasi yang demikian itu. Apa karena memang untuk upgrading, atau untuk perbaikan, atau untuk penciptaan dinamika kelompok. Alasan itu akan semakin menjadi informasi yang kuat untuk kita, untuk memahami dinamika klien. Nah ini pun harus memperhatikan apakah klien berkenan untuk didalami, atau tidak. jangan memaksa klien jika tidak mau.
Kadang, bisa juga terjadi klien merasa bahwa kekompakan tim mereka kurang, padahal sebenarnya yang salah adalah masalah integritas. Klien merasa bahwa anak didik mereka tidak patuh, padahal sikap gurunya yang membuat nya seperti itu. Kadang klien salah memahami sumber masalah. sehingga kita sebagai fasilitator dapat mencari tahu sumber yang tepat dan memberikan saran kepada klien.
Sehingga klien tidak salah target dalam mengikuti atau mengikutkan traning kita.

2. Latar Belakang Peserta
Trainer perlu tahu latar belakang peserta. Umur para peserta. apakah dicampur antara anak dengan remaja, atau umur 30 tahun ke atas. ini berfungsi agar kita tahu tentang aktivitas apa yang tepat. tentu saja orang tua berumur 50 tahun ke atas, perlu pendekatan aktivitas berbeda dari pada anak-anak dan remaja, (kita perdalam di artikel Design)
selain itu cari tahu jumlah peserta. perlengkapan, tempat, tenaga akan sangat terkait dengan jumlah peserta. Jumlah peserta juga dapat memberikan informasi berapa lama outbound dapat dilaksanakan.
Perlu juga tahu apa status mereka. Anak sekolah, guru, eksekutif, masyarakat lokal, atau siapapun. sehingga akan bermanfaat menentukan cara dan arah komunikasi kita kepada peserta. Informasi tentang Latar Belakang peserta akan menyiapkan kesiapan trainer, agar tahu pendengar seperti apa yang akan dihadapi. Anda perlu memberikan stimulus berbeda dan menyikapi peserta secara berbeda, karena berbeda latar belakang, beda sikap mereka, harapan mereka, tujuan, pengalaman, sifat, dan berbeda di sisi yang lain.

3. Kondisi Klien
Latar belakang peserta diberikan sudah tahu. sekarang lihat kondisi peserta. Mereka orang yang seperti apa. apakah mereka orang-orang yang fit dengan tenaga berlebih, atau peserta adalah sekelompok orang yang sangat akrab atau justru kebalikan.
anda bisa menemukan informasi ini, bersamaan saat mencari informasi dalam Need Assesment.

4. Biaya yang disepakati
Harus ada kesepakatan yang sesuai dengan biaya. Biaya bisa saja relatif, di mana antar penyedia fasilitas Outbound dan Training bisa saja berbeda.
Biaya yang ada akan membantu kita untuk menentukan operasional, fee untuk fasilitator, ataupun profit. Intinya, informasi ini akan berguna agar kita melakukan pengelolaan biaya secara tepat

5. Tempat yang disepakati
Tempat juga informasi yang penting dipahami. apakah tempatnya di tempat kita, kita yang mencarikan, atau klien yang menentukan. Tempat ini perlu di beri

6. dan lain-lain
Informasi lainnya juga ada yang kadang diperlukan. misal sebelum materi kita, atau outbound yang kita pandu, apakah sebelumnya ada kegiatan. kalau ada, kegiatan apa dan sudah berapa lama. Bisa jadi sebelum kita tampil, ternyata peserta sudah dihabis-habiskan tenaganya, dan ketika bertemu kita tinggal sisa-sisa tenaga. Kalau kita pikir mereka masih fresh, padahal kondisinya jelas berkebalikan.. wah... bisa kacau ngasih training nya. bukannya berhasil malah stress sendiri, apalagi jika respon peserta jauh dari harapan.

DIAGNOSE itu seni, perlu didalami. barangkali ada berbagai hal yang perlu didalami lagi, ada yang perlu di gali lagi. Maka kita harus cerdas menggali informasi, agar dapat memberikan stimulus yang tepat untuk hasil yang optimal. Yang pasti ini tidak boleh dilewatkan, karena merupakan hal yang penting untuk menindaklanjuti dan memberikan obat yang tepat bagi masalah yang ada

lanjutkan membaca diagnose 2# (klik di sini)

0 comments:

Blogger Template by Clairvo