September 22, 2012

4D, Art of Training (Diagnose I Design I Deliver I Determine “Seni Membangun Training Yang Super”)

Kemampuan untuk memberikan Training perlu terus diasah dan dilatih akan menjadi semakin professional. Para ahli percaya bahwa nilai Profesionalitas itu = 10.000 jam. Jadi orang yang ahli dan benar-benar professional di bidangnya, setidak-tidaknya telah memiliki jam terbang terhadap keahlian itu sebanyak 10.000 jam.

Jumlah yang cukup banyak ya.. namun jika jam demi jam, setiap hari kita kumpulkan dan disiplin terus kita berlatih, nanti kita lama-lama juga akan mencapai 10.000 jam. Hitung saja sehari kita berlatih 4-5 jam. Maka dalam waktu lebih kurang 6 tahun kita akan menjadi professional di bidang yang kita geluti. Termasuk ini kegiatan yang bernama Outbound. Semakin kita latih semakin ahli saja kita menjadi Trainer.
Kali ini saya ingin membongkar sisi teknis dari Outbound dan Training. Sisi teknis tentu tidak lepas dari sisi teori, jadi teori jangan lupa juga. Karena teori dan teknis hubungannya adalah saling mendukung. Yap, kali ini kita akan belajar bagaimana sebuah training dibuat hingga di evaluasi.
Ini adalah proses para Trainer mengkreasikan Training atau Outbound yang mereka lakukan.

Mereka menyebutnya sebagai 4D.

Tenang…
Saya akan jelaskan satu-per satu..
Namun untuk lebih detailnya, anda bisa melihat satu per satu artikel yang membahas tentang hal tersebut.
Ini dia penjelesan tentang  4D, langkah membangun Training dan Outbound
Anda tentu bisa meraba apa arti dari singkatan ‘D’ yang pertama ini. Kalau dalam bahasa kedokteran, kita biasa mendengar diagnosis. “dokter mendiagnosa penyakit di perut” atau “dokter mendiagnosa ada kelainan di…”
Diagnosa secara mudah mungkin bisa diartikan pemeriksaan. Jadi tidak sekedar diperkirakan karena sudah ada pemeriksaan. Coba anda ke dokter, menyatakan keluhan sakit perut, dan dokter nya langsung bilang mungkin anda sakit ginjal.. Lantas apa anda percaya begitu saja, lha wong belum ada pemeriksaan. Anda malah mungkin akan mengatakan “ah… mana mungkin Dok..”.
Coba perhatikan urutannya. Ada keluhan, lalu dokter memeriksa (diagnose), dokter menyampaikan hasil.
Urutan ini menggambarkan pula jika diterapkan dalam Training.
Jadi, untuk memberikan Training, perlu ada diagnosa pada klien yang akan kita beri Training atau Outbound. Agar kita tahu, apa mau klien, bagaimana kondisi peserta, apa tujuan klien, apa permasalahan yang dialami klien sehingga mengadakan Training. Kita mengadakan diagnosa juga supaya tahu latar belakang peserta, kondisi mereka, jumlah, dan lain sebagainya.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang Diagnose, buka artikel berikut (klik di sini)
Setelah didiagnosa, selanjutnya adalah langkah super penting dalam Training.
Anda tahu?
Ya benar, .. Mendesain alias membuat konsep Training atau Outbound. Inilah seni kedua dari Training. Trainer harus mampu membahasakan hasil diagnosa ke dalam bentuk konsep kegiatan. Bagaimana tujuan training dari diagnosa, dapat dicapaikan melalui training.
Bagaimana latar belakang peserta tertentu harus dapat di fasilitasi. Bagaimana suatu permasalahan yang dihadapi klien dapat dituntaskan melalui Outbound atau training ini..
Tampak berat..?
Ya.. (beberapa Trainer ahli bahkan memerlukan 12 jam membuat konsep, untuk mengisi 3-4 jam saja. Apalagi untuk 2-3 hari atau bahkan 1-2 pekan)
Memang ini adalah proses super penting. Seakan ini menjadi langkah mengatur strategi sebelum bertanding. Strategi yang salah dapat menyebabkan gagal dan kekalahan. Maka anda akan memulai keberhasilan Outbound atau Training dari konsep anda. Training dengan Film, dengan ceramah, diskusi, atau Outbound dengan Game 1, 2, 3, dengan rule a, b, s. Anda akan harus membuat rencana dan gambaran yang tepat dan seusai.
Bisa dikatakan porosnya di sini. Diagnosa bisa benar, tapi kalau Design nya salah, selanjutnya akan salah. Outbound atau training bisa berjalan baik, tapi kalau design nya salah, mana bisa menghasilkan tujuan yang diharapkan. Diagnosa memberi anda komposisi, dan Design menantang anda untuk mengatur komposisi agar sebuah roti yang baik dapat tercipta. Kalau pengaturan komposisi salah bisa jadi bukan roti yang terbuat, tapi adonan rusak.
Untuk tahu lebih dalam tentang Design, buka artikel berikut (klik di sini)
Sudah tercipta konsep, seni selanjutnya.. adalah menyampaikan Outbound atau Training. Lagi-lagi masalah membahasakan. Kali ini anda ditantang untuk membahasakan konsep ke dalam aktifitas lapangan yang bersifat fisik. Ingat, Design itu ada di atas kertas, atas hasil pemikiran dan diskusi. Dengan kata lain design itu TEORI. Sedang deliver, kita berbicara TEKNIS di lapangan.
Kita berbicara bagaimana melakukan instalasi, bagaimana membuat peserta tertarik, dan bagaimana menyampaikan Outbound atau Training dengan menarik.
Skill lain dari Outbound. Jadi memang kita sedang berbicara multiple skill. Skill mendiagnosa, mendesain, dan seni menyampaikan. Komunikasi, empati, dan berbagai skill diperlukan dalam proses deliver ini. Wow..
Jadi jika ingin mengetahui lebih jauh tentang Deliver (cek di sini)
Ini colling down nya.. tapi tetap menjadi proses penting. “determine” yaitu melakukan evaluasi dari Outbound yang telah anda lakukan. Evaluasi tentu penting, karena akan memberikan masukan lebih atau kekurangan dari pelaksanaan. Jadi bisa diperbaiki lagi untuk yang akan datang.
Tapi evaluasi tidak sesederhana ini juga. Evaluasi hasil peserta, apakah tujuan tercapai. Tentang ekspektasi peserta, tentang perubahan dari diri peserta. Bahkan ada perhitungan khusus tentang sejauh apa keuntungan klien dari Training yang diberikan.
Cari di search engine tentang ROI (Return of Investment), tentang konversi hasil training ke bentuk uang.
Jadi selain evaluasi Internal, juga ada evaluasi eksternal kepada klien.
Karena kesuksesan training ditentukan pada DAMPAK apa yang dihasilkan dari Training, bukan sekedar pelaksanaan.. Ok
Untuk lebih tahu tentang evaluasi (anda bisa lihat di sini)
 
Itu tadi langkah-langkah dasar membangun Outbound atau Training..
Dan penting untuk dipahami, dan karena dasar ada berbagai skill pengembangan yang perlu dimiliki. Dan kita akan belajar secara lebih detail tentang 4D.

0 comments:

Blogger Template by Clairvo