September 20, 2012

Semua Suka Bermain 2# Bagaimana Permainan Mendongkrak Kemampuan Menerima dalam Pembelajaran

Berarti dalam artikel vol.2 ini, kita sudah setuju ya.. bahwa bermain diSUKAi semua orang. Baik anak-anak sampai yang sudah kakek nenek. Saya pernah mengisi kegiatan outdoor game untuk peserta usia di atas 50 tahun. Dan wow.. sungguh-sungguh terjadi, para kakek nenek tertawa seperti kembali muda. Ada yang awalnya jalan selalu pelan, tiba-tiba pas kegiatan tersebut, beliau bisa lari kesana kemari. Ya meski kecepatan lari ala nenek-nenek, tapi wajahnya mengungkapkan rasa puas dan senang yang luar biasa. Jarang kan, kita melihat kakek-nenek tertawa terpingkal-pingkal dan bereaksi seperti anak-anak. Kenyataannya, begitulah ketika beliau-beliau mendapat kesempatan untuk ditantang dengan permainan-permainan tertentu.
Nah, semakin jelas.. kalau yang kakek nenek saja masih senang bukan main, ketika bermain.. apalagi yang belum kakek-nenek.. pun anda yang berumur 30-50 tahun, juga pasti senang. Kecuali anda sedang berusaha mengelak karena malu pada status anda yang sudah bapak, atau status anda yang seorang pimpinan. Tapi apapun status anda, siapapun anda, dan di mana pun anda berada,, kita simpulkan satu hal.. Bahwa anda semua, dan semua orang suka bermain.

Pada dasarnya, ketika siapa saja mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang disukai, maka ia akan merasa senang. Ada orang yang suka memancing, ketika memancing.. itu orang pasti puas, apalagi kalau dapat ikan (senangnya pasti luar biasa). Ada yang suka melihat sepak bola, ada yang suka catur, ada yang suka wisata kuliner, ada yang suka nonton bareng, ada yang suka makan bareng, ada yang suka tidur bareng (uppsss… jangan negative dulu), atau suka mandi bareng (hehehe.. jangan negative juga. Kalau mandi-in anak nya kan bisa aja. atau mandi sama istri kan boleh –Dah jangan dibayangin- eh malah kebayang-bayang kan, hehehe).

Intinya, kalau tuh orang-orang pada melakukan aktivitas yang jadi kesenengan pastilah bawaannya seneng (dengan syarat aktivitasnya lancar jaya…).

Nah, kalau bermain adalah kegiatan yang disukai sama semua orang, tentu pastilah semua orang akan senang jika melakukan aktivitas yang namanya BERMAIN.. sederhana bukan.. tapi yang sederhana ini nantinya akan jadi penting.

Para psikolog meyakini, bahwa perasaan senang merupakan emosi positif dalam diri manusia. Saya pikir bukan cuma psikolog yang meyakini, tapi semua orang juga setuju dengan hal itu. Emosi positif ternyata diyakini mampu meningkatkan daya terima seseorang dalam belajar. Silakan bandingkan sendiri, anda lebih mudah menerima informasi ketika stress atau ketika senang. Tentu lebih gambang ketika senang bukan..
Terbukti kan, kalau senang memudahkan kita untuk menerima informasi. Pola berpikirnya sudah anda dapatkan bukan. “Emosi positif menyebabkan orang mudah dalam mempelajari sesuatu. Dan Bermain membuat orang senang (senang=emosi positif). Sehingga = Bermain adalah media yang menyebabkan orang mudah belajar”. Namun, tentu ada syarat dan ketentuan yang berlaku agar rumus ini berdampak. Dan syarat-syarat tersebut akan kita bahas pada artikel vol. 3#.

Tentu yang saya maksudkan belajar bukan sekedar belajar formal, atau di dalam kelas. Namun belajar lainnya juga, seperti belajar tentang karakter, leadership, organisasi dan lain sebagainya. Bagi para siswa, bagi para karyawan dan staff, bagi mahasiswa, bagi dosen, guru, pegawai negeri, anggota parpol, pengurus organisasi, dan bagi siapapun.

Karena blog ini berisi tentang ilmu outbound dan training, saya ingin mengatakan bahwa perasaan senang ini menjadi salah satu dari beberapa kelebihan dalam pembelajaran lapangan (baca:outdoor activities). Bagaimana itu bisa terjadi, ulasannya ada dalam artikel berikut ini, di artikel vol.4#

0 comments:

Blogger Template by Clairvo